Polemik Koperasi Bumi Karya Agung Kembali Memanas, Kali Ini Anggota Ungkap Kekecewaan

WARTA - Salah seorang anggota Koperasi Bumi Karya Agung di Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat mengungkap kekecewaannya, ia menilai kucuran pinjaman miliaran rupiah dari Bank Nagari tidak menyentuh kegiatan penanaman kelapa sawit yang menjadi sasaran program. 

"Dana yang dikucurkan menyentuh sih menyentuh tapi tidak banyak, sisanya kami tidak tahu kemana, " kata narasumber warta.co.id di Painan, Kamis.

Ia menjelaskan, seingatnya, ia hanya menerima satu kali upah pembersihan lahan, dan selanjutnya satu periode pemupukan.

"Untuk pembersihan lahan per hektarenya kami hanya menerima Rp2, 5 juta, dan berikutnya pupuk untuk satu periode pemupukan, cuma itu saja, " katanya lagi.

Sementara, lanjutnya, sisa kucuran pinjaman dari dari Bank Nagari ia tidak tahu rinciannya, dan ketika ditanya ke pengurus koperasi malah tidak ada jawaban.

"Selain tidak ada jawaban, pengurus koperasi juga tidak berkenan diajak menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT), mereka menutup diri, " kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Koperasi Bumi Karya Agung, Erman Syawar, mengaku, pada saat koperasi masih aktif RAT tetap digelar bahkan seingatnya digelar hingga tiga kali.

Sementara terkait kucuran dana pinjaman ke anggota, ia mengaku tidak tahu banyak, dan yang lebih tahu kata dia ialah juru catat atau kerani.

Terpisah, Kepala Bank Nagari Cabang Painan, Heri Fitrianto, menyebut, pinjaman anggota Koperasi Bumi Karya Agung merupakan Kredit Koperasi untuk Para Anggota (KKPA), dan kredit disetujui pada 1999 sebanyak Rp2, 1 miliar.

Kredit tersebut ditujukan ke 114 anggota Koperasi Bumi Karya Agung, namun hingga saat ini tidak ada satupun yang menyicil pinjman sehingga bunga dari kredit melonjak menjadi Rp2, 1 miliar, denda tunggakan hutang pokok Rp5, 6 miliar, serta denda tunggakan bunga Rp400 juta.

Bagikan :

Berita terkait

MENU